Modal koperasi penting dalam memperkuat keuangan koperasi, meningkatkan kapasitas koperasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggota dan masyarakat, serta melakukan pengembangan usaha koperasi. Namun, modal koperasi yang terlalu besar juga dapat berdampak negative pada koperasi, yaitu terjadinya birokrasi dan pengambilan keputusan yang lambat serta kurang fleksibel. Oleh karena itu, pengelolaan modal koperasi harus dilakukan secara bijak dan hati-hati.
Ada beberapa sumber permodalan koperasi, di antaranya:
- Modal dari Anggota – Anggota koperasi berperan sebagai investor awal simpana pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela atau unit penyertaan modal anggota.
- Modal dari Pemerintah – Ada program pemerintah yang memberikan bantuan permodalan untuk koperasi, seperti Hibah, Modal Asosiasi, Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
- Pinjaman dari Bank atau Koperasi Lembaga Keuangan. Koperasi dapat mengajukan pinjaman dari bank atau koperasi lain, lembaga keuangan, dana yang diperoleh dari pinjaman ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional atau investasi.
- Modal dari Investor – Investor dapat memberikan dana atau berinvestasi dalam koperasi sebagai penyedia modal. Namun, modal dari investor harus dipertimbangkan dengan baik untuk memastikan konsistensi dengan prinsip koperasi.
Setiap sumber permodalan memiliki kelebihan dan kekurangan. Koperasi harus memilih sumber permodalan yang tepat dan sesuai dengan prinsip dan tujuan koperasi untuk memastikan bahwa pengelolaan permodalan berada dalam jalur yang baik.